KEPEMIMPINAN






PENGERTIAN KEPIMIMPINAN


  1. Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika iamengarehkan aktifitas sebuah keleompok menuju suatu tujuan bersama.(menurut Hemphill & Coons,1957:7)
  2. Kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hak untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok(Janda,1960:358)
  3. Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang mengarah yang dilakasanakan melelui proses komunikasi,kearah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu(Tanenbaum,Weschler&Massarik,1961:24)
  4. Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang mengarah yang dilakasanakan melelui proses komunikasi,kearah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu(Tanenbaum,Weschler&Massarik,1961:24)

Genetic Theory

Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.

Traits Theory

Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. 

Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam :
  • Kemampuan Intelektual
  • Kematangan Pribadi
  • Pendidikan
  • Status Sosial
  • Human Relation
  • Motivasi Intrinsik
  • Dorongan untuk maju.
Behavioral Theory

Karena keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif.

Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan.



TIPOLOGI KEPEMIMPINAN


Tipologi kepemimpinan merupakan tipe-tipe kepemimpinan lain yang ada disekitar kita, berikut adalah tipe kepemimpinan menurut (Siagian,1997)  :

Tipe Otokratis
  • Menggangap organisasi sebagai milik pribadi.
  • Mengindentikkkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
  • Mengganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
  • Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
  • Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya.
Tipe Demokratis
  • Tidak berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati.
  • Senang dan menerima saran dan kritik.
  • Mengedepankan kerjasama atau Teamwork.
  • Memberikan kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan memberikan kesempatan untuk bawahannya memperbaiki kesalahannya.
  • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
Tipe Militeris
  • Menggunakan perintah dalam menggerakan bawahannya.
  • Senang menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
  • Menuntut disiplin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
  • Sukar menerika kritikan.
  • Menggemari upacara untuk berbagai keadaan.
Tipe Paternalistis
  • Menganggap bawahannya tidak dewasa.
  • Bersikap terlalu melindungi.
  • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan mengebangkan kreasinya.
  • Sering bersikap sok tau yang berlebihan.
Tipe Paternalistis

Tipe kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan tipe ini. Karisma seorang pemimpin  biasanya tercipta secara alami dari sikap pribadi pemimpin tersebut.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN

Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok. Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.

Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah :

  1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin.
  2. Adanya orang lain yang dipimpin.
  3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya.
  4. Adanya tujuan yang hendak dicapat dan berlangsung dalam suatu proses didalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Faktor-Faktor dalam Kepemimpinan

  1. PEMIMPINDalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
  2. PENGIKUTAdalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya kepemimpinannya. Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya dengan cepat.
  3. KOMUNIKASISalah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi. Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
  4. SITUASIDalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
Sumber : LINK

Baca juga artikel ini : DESAIN & STRUKTUR ORGANISASI


Previous
Next Post »