NILAI NILAI DALAM PROSA FIKSI


A.    PENDEKATAN KESUSASTRAAN



Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Karena seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. IBD dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin. Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita memperlajari the humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan seperti catatan Ilmu Pengetahuan, Kitab-Kitab Suci, surat-surat, dan sebagainya. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan Ilmu Budaya Dasar, karena materi-materi yang diulas oleh IBD ada yang berkaitan dengan sastra dan ilmu seni.

Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra, yaitu :
1.      Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
2.      Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3.      Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.

B.     IBD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritmenya yang besar serta bahasayanya yang lebih ke arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “Prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya dipakai untuk mendeksripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu prosa itu digunakan dalam apliaksi seperti surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Prosa Lama dan Prosa Baru.Prosa Lama adalah prosa bahasa Indonesia yang berlum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Berikut macam-macam Prosa Lama dan Prosa Baru :

A)    Prosa Lama

1.      Dongeng-Dongeng
Dongeng merupakan dunia hayalan dan imajinasi yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata dan menjadi satu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya dan diceritakan turun-temurun dari generasi ke generasi.
2.      Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
3.      Sejarah
Sejarah merupakan salah satu hal yang saat ini berkaitan erat dengan kehidupan kita dan mengandung berbagai makna dan kontroversi.
4.      Epos
Epos merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan.
5.      Cerita Pelipur Lara
Cerita pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan.

B)    Prosa Baru
1.      Cerpen ( Cerita Pendek )
Cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan singkat karena hanya mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang seperti novel.
2.      Roman/Novel
Novel secara garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan sebagian kecil kisah kisah hidup seseorang. Sedangkan roman, adalah sebuah cerita yang menceritakan tentang sebagian besar kisah hidup seseorang dan bentuk yang terbaik adalah yang menceritakan kisah hidup seseorang dari ia kecil sampai meninggal.
3.      Biografi
Biografi adalah cerita riwayat hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain dan biasanya dikemas dalam bentuk sebuah buku.
4.      Kisah
Kisah adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang.
5.      Otobiografi
Otobiografi merupakan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.

C.    NILAI NILAI DALAM PROSA FIKSI

Sebagai seni yang bertulang punggung ceria, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-niali yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.      Prosa Fiksi Memberikan Informasi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.      Prosa Fiksi Memberikan Warisan Kultural.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya bangsa. Novel seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikma, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayatioleh generasi kini.
4.      Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan.
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.

a)      Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
b)      Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

D.    IBD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
a)      Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan
b)      Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir
c)      Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
d)     Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
e)      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu  Budaya Dasar  adalah sebagai berikut:
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan” .Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
a)      Penderitaan atas ketidakadilan;
b)      Perjuangan untuk kekuasaan;
c)      Konflik dengan sesamanya;
d)     Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasihyang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Sumber :

SOAL :
1.            Berikut tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, kecuali?

a.       Seni Sastra
b.      Ilmu Sastra
c.       Kesusastraan *
d.      Teori Sastra

2.            Contoh yang termasuk kedalam Prosa Baru adalah?

a.       Dongeng
b.      Cerpen *
c.       Hikayat
d.      Sejarah

3.            Apa yang dimaksud dengan cerita Epos ?

a.       Cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang..
b.      Salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng.
c.       Merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan. *
d.      Sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan.

4.            Apa yang dimaksud dengan Puisi dan Kesadaran Individual ?

a.       Puisi yang memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial.
b.      Puisi yang menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
c.       Puisi yang memberikan suasana tertentu dan pengalaman penyairnya.
d.      Puisi yang dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri. *

5.            Berikut teknik yang digunakan penyair untuk membangun puisinya, kecuali?

a.       Teknik Figura
b.      Teknik dengan menggunakan kata-kata yang baku. *
c.       Teknik dengan menggunakan kata-kata yang Ambisius.
d.      Teknik Pengulangan.
Previous
Next Post »