ILMU
SOSIAL DASAR – PENDUDUK MASYARAKAT & KEBUDAYAAN
Pengertian
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang
berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah
tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan
terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan
antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang
merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir,
tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat
yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan
kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
·
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu,
menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
· Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah
tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan
karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur
kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa
pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan
secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan
serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara
kelompok.
· Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai
semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan
nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan
kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Pertumbuhan
Penduduk
Penduduk-penduduk di setiap negara di seluruh
dunia, menempati wilayah dan alam serta geografis tertentu. Menurut data yang
dihimpun dari Biro Statistik masing-masing negara, kepadatan penduduk dunia
berdasarkan jumlah penduduknya diurutkan dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan
terakhir Oceania. Asia mendominasi dengan jumlah penduduk sekitar 4,2 milyar
orang. Kemudian disusul Afrika dengan sekitar 1 milyar orang. Lalu Amerika
dengan sekitar 950 juta orang. Serta Eropa dan Oceania masing-masing dengan
sekitar 700 juta dan 35 juta orang. Dengan jumlah penduduk dunia di
masing-masing benua ini, estimasi jumlah penduduk dunia tahun 2012 sudah mencapai
7 Milyar orang. Sungguh jumlah yang lumayan signifikan menghitung pada tahun
2005 penduduk dunia terhitung 6,5 Milyar orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan
penduduk atau faktor-faktor demografi antara lain yaitu; struktur umur,
struktur perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan, proporsi perkawinan, dll.
Berikut Faktor-Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk :
Kelahiran ( Fertilitas )
Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada
tahun tersebut, sementara Fertilitas Kumulatif adalah pengukuran jumlah rata
rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas
usia suburnya.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya penduduk :
·
Faktor Demografi
a) Struktur Umur
b) Struktur Perkawinan
c) Umur Kawin pertama
d) Paritas
e) Dispursi Perkawinan
f) Proporsi yang Kawin
·
Faktor Non Demografi
a)
Keadaan Ekonomi Penduduk
b)
Tingkat Pendidikan
c)
Perbaikan status perempuan
d)
Urbanisasi dan Industiliasasi.
Kematian (Mortalitas)
Pengukuran pertumbuan dan perkembangan penduduk melalui
tingkat kematian dibedakan menjadi 3 kategori yaitu ;
ü
Crude Death Rate (CDR) adalah banyaknya
kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
ü
Age Specific Death Rate (ASDR) adalah jumlah
kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
ü
Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingkat
kematian bayi.
Perpindahan (Migrasi)
Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang
artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka
waktu tertentu.
Macam-macam Migrasi
Migrasi terbagi menjadi 2 yaitu Migrasi Internasional dan
Migrasi Nasional. Kedua Jenis Migrasi itu dibagi menjadi beberapa jenis yang
lebih spesifik lagi :
·
Migrasi Internasional merupakan perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain, dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu
negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi
disebut imigran. contoh: Orang asing yang datang ke Indonesia dan ingin menetap
di Indonesia.
2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu
negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. contoh:
Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar, misalnya TKI/TKW yang bekerja di
Arab.
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya
imigran ke negara asalnya. Contoh: Tenaga kerja Indonesia yang dipulangkan
kembali ke Tanah Air.
·
Migrasi Nasional dibedakan menjadi 4 macam,
yaitu:
1) Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari
desa ke kota. Contoh: orang-orang dari desa ke Jakarta untuk mencari lapangan
kerja.
2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari
pulau ke pulau. Contoh: perpindahan penduduk dari pulau jawa ke Sumatra.
3) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari
kota ke desa. Contoh: perpindahan penduduk dari kota yang sudah padat seperti
Jakarta ke pedesaan yang masih lenggang.
4) Evakuasi, yaitu perpindahan dari tempat yang
tidak aman ke tempat yang aman. Contoh: perpindahan penduduk yang terancam
terkena dampak dari gunung merapi ke tempat yang lebih aman. Biasanya tempat
itu disebut tempat evakuasi.
http://putrithalita.blogspot.com/2013/09/pengertian-pertumbuhan-penduduk-faktor.html
;
http://dhandydhandy.blogspot.com/2012/10/ilmu-sosial-dasar-penduduk-masyarakat.html
http://dhandydhandy.blogspot.com/2012/10/ilmu-sosial-dasar-penduduk-masyarakat.html
Kebudayaan
& Kepribadian
Definisi
Kebudayaan
Kebudayaan
didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan
pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian,
kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk,
rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian
model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara
selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku
dan tindakan-tindakannya.
Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah
semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan
digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan
fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat
dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar
serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan
mantap kepribadiannya. Berdasarkan Pengertian diatas maka perilaku individu
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Semua perilaku
tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh individu itu meskipun orang
lain memiliki perilaku yang sama mungkin pemaknaannya berbeda , misalnya ada
yang makan karena belum sarapan , ada yang makan karena ikut teman atauada yang
makan karena mengisi waktu saja .Kepribadian adalah ciri , karakteristik , gaya
atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita sendiri . Bahwa
kepribadian itu bersumber dari bentukan yang kita terima dilingkungan jadi yang
disebut kepribadian itu adalah campuran dari yang bersifat psikologis ,
kejiwaan dan juga fisik.
Pertumbuhan
& Perkembangan Budaya di Indonesia
1.
ZamanbatuTua
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk atau pun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam .Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia
pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar atau pun kecil
bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar kearah selatan, ke hilir sungai-sungai
besar sampai kesemenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara, sampaike Flores, dan Sulawesi, danberlanjutke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan di ikat pada tangkai
kayu dengan menggunakan rotan.Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu
tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk dari
bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera
Pasifik.Karena perkembangan nya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara
Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
2.
Zamanbatumuda
Ciri – ciri
zaman batu muda :
1.
Mulai menetap dan
membuat rumah,
2.
Membentuk kelompok
masyarakat desa,
3.
Bertani,
4.
Berternak untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu
muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari
biji besi dan menuangkan kedalamcetakan dan mendinginkannya.
Oleh karena itu lah
mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta
membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masukdariSemenanjung Indo-China ke Indonesia
itumembawakebudayaanDongson, danmenyebar di Indonesia. Hal yang patut dicatat
tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia
sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya
dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya
3.
Budaya Hindu –
Budha – Islam di Indonesia.
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar
yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua
negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu
lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut.
Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka.
Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera,
serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan
Persia,
Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran
internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara
pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya
Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses
masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
1. Hipotesis
Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya
penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari
penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara
keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis
Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu
dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India
sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang
kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya,
diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di
tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch
adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis
Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari
kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara.
Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya.
Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran
budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah
menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan
India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan
sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
AKULTURASI
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya
Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur
kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak
menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan
Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan
melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat
Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan karena:
1. Masyarakat Indonesia telah
memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan
asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2. Kecakapan istimewa yang
dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk
menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah
ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akulturasi yang masih
terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses
pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Hasil akulturasi
tersebut tampak pada.
1. Bidang Sosial
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial
masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat
atas kasta.
2. Ekonomi
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia.
Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan
jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
3. Sistem
Pemerintahan
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan
oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika
dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka
berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara
turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki
kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk
memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun. Serta meninggalkan sistem
pemerintahan kepala suku.
4. Bidang
Pendidikan
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia
dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal
tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai
mengenal budaya baca dan tulis.
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
· Dengan digunakannya
bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian masyarakat
Indonesia. Bahasa tersebut terutama digunakan di kalangan pendeta dan bangsawan
kerajaan. Telah mulai digunakan bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali
Kuno yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta.
· Telah dikenal juga
sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk
mempelajari agama Hindu-Budha. Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi
dan dikembangkan sebagai sistem pendidikan yang banyak diterapkan di berbagai
kerajaan di Indonesia.
· Bukti lain tampak
dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang merupakan interpretasi
kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh :
§ Empu Sedah dan Panuluh dengan karyanya Bharatayudha
§ Empu Kanwa dengan karyanya Arjuna Wiwaha
§ Empu Dharmaja dengan karyanya Smaradhana
§ Empu Prapanca dengan karyanya Negarakertagama
§ Empu Tantular dengan karyanya Sutasoma.
·
Pengaruh Hindu Budha
nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama
Hindu-Budha. Pendidikan tersebut menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap
saling menghargai sesama manusia mulai dikenal dan diamalkan oleh sebagian
masyarakat Indonesia saat ini.
Para pendeta awalnya datang ke Indonesia untuk memberikan pendidikan dan
pengajaran mengenai agama Hindu kepada rakyat Indonesia. Mereka datang karena
berawal dari hubungan dagang. Para pendeta tersebut kemudian mendirikan
tempat-tempat pendidikan yang dikenal dengan pasraman. Di tempat inilah rakyat
mendapat pengajaran. Karena pendidikan tersebut maka muncul tokoh-tokoh
masyarakat Hindu yang memiliki pengetahuan lebih dan menghasilkan berbagai
karya sastra.
Rakyat Indonesia yang telah memperoleh pendidikan tersebut kemudian
menyebarkan pada yang lainnya. Sebagian dari mereka ada yang pergi ke tempat
asal agama tersebut. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan melakukan ziarah.
Sekembalinya dari sana mereka menyebarkan agama menggunakan bahasa sendiri
sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat asal.
Agama Budha tampak bahwa pada masa dulu telah terdapat guru besar agama
Budha, seperti di Sriwijaya ada Dharmakirti, Sakyakirti, Dharmapala. Bahkan
raja Balaputra dewa mendirikan asrama khusus untuk pendidikan para pelajar
sebelum menuntut ilmu di Benggala (India)
5. Kepercayaan
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia
mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang
(animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat
Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan
kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa
alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama
seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.
Contoh :
Di Jawa Timur berkembang aliran Tantrayana seperti yang dilakukan
Kertanegara dari Singasari yang merupakan penjelmaaan Siwa. Kepercayaan
terhadap roh leluhur masih terwujud dalam upacara kematian dengan mengandakan
kenduri 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun dan 1000 hari,
serta masih banyak hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.
6. Seni dan
Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada
bidang-bidang dibawah ini:
7. Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara
seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk
perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan
hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang
mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai
pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga
candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa.
Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti
pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.
8. Seni Rupa
Seni rupa tampak berupa patung dan relief.
Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di
Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi
Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti
pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam
Indonesia.
9. Bidang
Teknologi
Masyarakat Indonesia dari sebelum masuknya agama Hindu-Budha sebenarnya
sudah memiliki budaya yang cukup tinggi. Dengan masuknya pengaruh budaya
Hindu-Budha di Indonesia semakin mempertinggi teknologi yang sudah dimiliki
bangsa Indonesia sebelumnya. Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan
teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan
pertanian.
Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota
pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa
Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi
kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.
Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia
terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama
Hindu maupun Budha.
Bangunan candi merupakan hasil karya ahli-ahli bangunan agama Hindu-Budha
yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Selain itu terlihat dalam
penulisan prasasti-prasastri pada batu-batu besar yang membutuhkan keahlian, pengetahuan,
dan teknik penulisan yang tinggi. Pengetahuan dan perkenalan teknologi yang
tinggi dilakukan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya.
Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi
yang baik mulai diperkenalkan dan berkembang pada zaman masuknya Hindu-Budha di
Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada
zaman Majapahit.
10. Sistem
Kalender
Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan
adanya :
·
Penggunaan tahun Saka
di Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun Saka yang dimulai tahun 78
M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja Kanishka I
dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari. Oleh orang Bali, tahun Saka
tidak didasarkan pada sistem Surya Pramana tetapi sistem Chandra Pramana (tahun
Bulan, tahun Kamariah) dalam 1 tahun ada 354 hari. Musim panas jatuh pada hari
yang sama dalam bulan Maret dimana matahari, bumi, bulan ada pada garis lurus.
Hari tersebut dirayakan sebagai Hari Raya Nyepi.
· Ditemukan
Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan tahun/
kalender saka. Candrasangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat/
gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan dalam bentuk kalimat.
11. Seni Ukir
Seni Ukir Islam disebut Kaligrafi, yang dapat dipahatkan pada kayu. Contoh
:
1) Kaligrafi/ukiran yang
dipahatkan pada dinding depan Masjid Mantingan, Jepara
2) Di Masjid Cirebon
terdapat pahatan berbentuk harimau. Pahatan berupa gambar tersebut disebut
Arabesk
12. SENI SASTRA
Tampak pada karya sastra di Selat Malaka dan Pulau Jawa.
Karya sastra yang berkembang:
1.
Suluk,yaitu karya
sastra yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Contoh : Suluk Sukrasa, Suluk Wujil
2.
Hikayat, yaitu dongeng
atau cerita rakyat yang sudah ada sebeluym masuknya Islam. Contoh: Hikayat Amir
Hamzah, Hikayat Panji Semirang.
3.
Babad, yaitu kisah
sejarah yang terkadang memuat silsilah para raja suatu kerajaan Islam. Contoh:
Babad tanah Jawi, Babd Cirebon, Babad Ranggalawe
http://sitiasiyahaas.wordpress.com/2012/11/16/kebudayaan-hindu-buddha-islam-dan-barat-di-indonesia/
;
http://mfajararistya.wordpress.com/2012/10/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan-di-indonesia/
;
Kebudayaan
Barat yang Masuk ke Indonesia
Saat ini, kita hidup di era globalisasi. Sebuah era dimana
teknologi berkembang dengan sangat pesat. Sebuah era dimana kita bisa melakukan
apa saja dengan teknologi. Sebuah era yang dipenuhi dengan kemudahan dalam
melakukan apapun.
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat, terutama teknologi informasi. Saat ini, hanya dengan mengetik nama situs di komputer, kita bisa menjelajahi dunia. Hanya dengan menekan nomor pada pesawat telepon, kita bisa berbicara dengan siapa saja yang kita mau, tidak peduli dimana mereka berada.
Jika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan bahwa perkembangan zaman dan teknologi memiliki dampak positif jauh lebih besar dari dampak negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang ditimbulkan pun sangat berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah satu contoh konkret dari fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia.
Teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional sangat mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya kebudayaan Negara lain ke Indonesia pun terjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok adalah kebudayaan barat. Saat ini, hampir semua aspek dalam kebudayaan barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion, makanan, bahasa, etika pergaulan, sampai tata krama. Masyarakat Indonesia pun menerima masuknya kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itu menandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman. Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang membahayakan. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan asli Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia. Dengan membiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia dijajah oleh bangsa barat dalam arti tertentu.
DAMPAK POSITIF
BUDAYA ASING MASUK KE INDONESIA
a) Industry
Development atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri
transportasi dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi
lebih kuat dan lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan menggunakan
tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan mengurangi
pengangguran yang ada di Indonesia
b) Perubahan Pola
Berpikir dan Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat
seharusnya bisa mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional
menjadi Rasional. Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna
menjadikan fondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk
kemajuan dan kehidupan rakyat Indonesia.
c) Kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat menimbulkan
peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam teknologi,
kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan memotivasi
untuk lebih maju.
2 DAMPAK NEGATIF BUDAYA ASING
MASUK KE INDONESIA
· Sebelum budaya asing bebas memasuki Indonesia, masyarakat
Indonesia hidup berlandaskan norma norma kesusilaan tetapi sekarang di saat
budaya local sangat mudah memasuki Indonesia, kebudayaan asli Indonesia lama
lama terkikis dan hampir punah. Kita memang tidak dapat lepas dari penjajahan
budaya barat yang terkesan jauh dari ajaran agama islam. Satu contoh adalah
busana wanita yang sekarang menjadi trend dengan desain yang cendenrung
menampilkan bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutupi. Itu merupakan akibat
dari penjajahan budaya barat.
· Adanya ajang pemilihan miss universe yang mengaharuskan wakil
dari Negara kita mengikuti trend budaya barat yang mengenakan busana terbuka.
· Contoh lain adalah gaya pergaulan dari remaja remaja sekarang
yang mengikuti trend budaya barat, tidak sedikit remaja remaja yang salah dalam
bergaul, entah itu salah dalam memilih teman ataupun memang kurangnya
pengetahuan norma norma agama yang dibekali oleh orang tuanya. Hal seperti ini
sudah menjadi biasa bagi masyarakat Indonesia. Apalagi Kaum remaja paling
rentan untuk menerima budaya asing yang bersifat negative. Yang seharusnya
mereka menjadi regenerasi, tetapi mereka malah menghancurkan masa depan mereka
dengan tujuan untuk gaya modern.
·
Pola Hidup Konsumtif
·
Sikap Invidualistik
·
Kesenjangan Sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar